Alat Bantu Dalam Perancangan Sistem Informasi

Berhubung saya sudah lama tak buka blog dan kebetulan juga saya ada tugas kuliah dapat memposting artikel jadi saya sempatkan untuk mengisi waktu luang untuk memposting artikal berkaitan alat bantu dalam perancangan sistem informasi siapa tau ada yang butuh materi ini jadi saya iseng2 untuk memuat postingan ya hitung2 berbagi informasi walaupun kalau seandainya kita cari di google sudah banyak web dan blog yang membahas tentang materi ini tapi tidak ada salahnya kan ikut2tan membuat postingan hehe yang sama hehe ....

langsung saja untuk artikal blog saya ini berjudul Alat bantu dalam perancangan sistem Informasi yang saya repost dari situs gho-blogs.blogspot.co.id dalam artikalnya yang berjudul Alat bantu dalam perancangan sistem informasi dijelaskan  ada alat bantu perancangan agar analisa dan hasil yang ingin di capai dapat mencapai sebuah hasil yang maksimal.

Pada dasarnya alat perancangan sistem informasi terbagi 3 bagian yaitu :
1. ASI (Aliran Sistem Informasi)
2. Context Diagram
3. DFD (Data Flow Diagram)

1. Alat Bantu Perancangan Sistem
Alat bantu perancangan sistem terbagi atas 3 bagian, yaitu :
  • ASI (Aliran Sistem Informasi)
  • Context Diagram
  • DFD (Data Flow Diagram)
 1.1 Aliran Sistem Informasi (ASI)
Aliran sistem informasi sangat berguna untuk mengetahui permasalahan yang adda pada suatu sistem. Dari sini dapat diketahui apakah system informasi tersebut masih layak dipakai atau tidak, masih manual atau komputerisasi. Jika sistem informasinya tidak layak lagi maka perlu adanya perubahan dalam pengolahan datanya sehingga menghasilkan informasi yang cepat dan akurat serta keputusan yang lebih baik.

Berikut simbol-simbol dari Aliran Sistem Informasi (ASI) :

1.2 Context Diagram 
Context Diagram adalah gambaran umum tentang suatu sistem yang terdapat didalam suatu organisasi yang memperlihatkan batasan (boundary) sistem, adanya interaksi antara eksternal entity  dengan suatu sistem  dan informasi secara umum mengalir diantara entity dan sistem. Context Diagram merupakan alat bantu yang digunakan dalam menganalisa sistem yang akan dikembangkan.

Simbol-simbol yang digunakan di dalam Context Diagram hampir sama dengan simbol-simbol yang ada pada DFD, hanya saja pada Context Diagram tidak terdapat simbol file.

Berikut simbol-simbol Context Diagram

1.3 Data Flow Diagram (DFD)
DFD merupakan ganbaran sistem secara logika yang tidak tergantung pada perangkat keras, lunak, struktur data dan organisasi file. Keuntungan dari DFD adalah untuk memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti system yang akan dikerjakan atau dikembangkan.

Berikut simbol-simbol dari Data Flow Diagram (DFD) :


Aturan dalam pembuatan DFD 
  • Tidak boleh menghubungkan external entity ke external entity secara langsung.
  • Tidak boleh menghubungkan data storage ke data storage lainnya secara langsung.
  • Tidak boleh menghubungkan data storage dengan external entity secara lansung.
  • Pada setiap proses harus ada data flow masuk dan keluar dan sebaliknya.
  • Tidak boleh ada proses dari arus data tidak memiliki nama (nama harus ada)
  • Tidak boleh ada proses yang tidak memiliki nomor.
Metode pembuatan DFD
  • Mulai dari yang umum sampai yang detail
  • Jabarkan setiap proses
  • Pelihara konsistensi antar proses
  • Berikan label nama yang bermakna untuk ke empat simbol tersebut
  • Menjaga konsistensi dengan model lainnya.
Tahapan Pembuatan DFD
  • Buat Context Diagram (Top Level Diagram)
  • Buat diagram level 0
  •  Buat diagram level1 (diagram detail)
Diagram ini digunakan untuk menjelaskan tahapan-tahapan proses dari diagram level 0.   

Cara pembuatan DFD 
  • Identifikasi semua external entity dalam sistem
  • Identifikasi semua input dan ouput yang terlibatdengan external entity.
  • Urutan pengambaran dimulai dari context diagram, diagram level 0, diagram level1.
2. Alat Bantu Perancangan Logika Program
Adapun alat bantu dalam pernacngan logika program terdiri atas 2 bagian yaitu :
  • Struktur Program
  • Flowchart
2.1 Struktur Program
Menggambarkan menu utama pada program yang akan dirancang juga menampilkan apa yang dikerjakan pada sebuah sistem atau membuat bagian bentuk spesifikasi dari modul-modul program yang dikerjakan pada sebuah sistem.

Berikut simbol-simbol dari struktur program :

2.2 Flowchart 
Program Flowchart adalah diagram alir yang menggambarkan urutan logika dari suatu prosedur pemecahan masalah. Bagan alir program (program flowchart)  merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program.

Berikut simbol-simbol dari Flowchart :

3. Alat Bantu Perancngan Database 
Adapun alat bantu dalam perancagan database terdiri dari 2 bagian yaitu :
  • Entity Relationship Diagram (ERD)
  • Normalisasi Database
3.1 Entity Relationship Diagram (ERD)
Model ERD berisi komponen-komponen entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan  seluruh fakta yang ditinjau sehingga dapat diketahui hubungan antara entity-entity yang ada dengan atribut-atributnya. Selain itu juga bisa menggambarkan hubungan yang ada dalam pengolahan data, seperti hubungan many to many, one to many, one to one. 

Berikut simbol-simbol dari ERD
3.2 Normalisasi Database 
Normalisasi adalah suatu teknik untuk meng-organisasi data ke dalam tabel-tabel  untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi. Adapun tujuan dari normalisal adalah :
  • Untuk menghilangkan kerangkapan data
  • Untuk mengurangkan kompleksitas
  • Untuk mempermudah pemodifikasian data
Normalisasi database biasanya jarang dilakukan dalam database skala kecil, dan dianggap tidak diperlukan pada penggunaan personal. Namun seiring dengan berkembangnya informasi yang dikandung dalam sebuah database, proses normalisasi akan sangat membantu dalam menghemat ruang yang digunakan oleh setiap tabel di dalamnya, sekaligus mempercepat proses permintaan data.

Proses Normalisasi
  • Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya  dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat.
  • Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.
Tahap-tahap normalisasi : 
Bentuk Tidak Normal (Menghilangkan perulangan group) --> Bentuk Normal Pertama (1NF)(Menghilangkan ketergantungan sebagian) --> Bentuk Normal Kedua (2NF) (Menghilangkan ketergantungan transitif) --> Bentuk Normal Ketiga (3NF) (Menghilangkan anomali-anomali hasil dari ketergantungan fungsional)

Bentuk Normal  Kesatu  (1NF)
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal Kesatu bila  setiap data  bersifat atomik yaitu  setiap irisan  baris dan kolom  hanya mempunyai satu nilai data.
Bentuk Normal Kedua (2NF)
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal  Kedua bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk Normal kesatu, dan atribut yang bukan key sudah tergantung penuh terhadap key-nya.
Bentuk Normal  Ketiga (3NF)
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal ketiga bila relasi tersebut sudah memenuhi bentuk Normal kedua dan  atribut yang bukan key tidak tergantung transitif terhadap key-nya. 
Previous
Next Post »

1 komentar:

Write komentar